Header Ads

test

Warisan Seljuk dalam Gaya Arsitektur Masjid


DINASTI Seljuk merupakan satu dari dua dinasti yang menguasai Turki paling lama setelah Turki Usmani. Hampir 300 tahun Dinasti Seljuk menguasai Anatolia (yang termasuk wilayah Turki). Tak heran jika arsitektur di daerah tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh gaya dinasti ini.

Kekaisaran Seljuk yang berkuasa dari abad ke-11 hingga 14 M dikenal sangat mendukung perkembangan kebudayaan, salah satunya adalah seni bangunan. Maka tidaklah heran jika pada masa kekuasaan Seljuk berdiri banyak bangunan dengan arsitektur yang mengagumkan.

Seljuk mewarisi dan dipengaruhi dua peradaban Anatolia yang berbeda, yaitu Hitties dan Urraltus. Namun, hanya sedikit dari bangunan dengan arsitektur Seljuk yang tersisa. Bencana meruntuhkan hampir sebagian besar dari bangunan-bangunan yang diwariskan peradaban Islam di era keemasan Seljuk tersebut.

Arsitek dunia mencatat ada dua arsitektur Seljuk yang paling terkenal, yaitu caravanserai dan madrasah. Caravanserai merupakan tempat singgah bagi pedagang. Selain dua hal tersebut, arsitektur masjid juga banyak dipengaruhi oleh gaya Seljuk.

Salah satu masjid yang  masih berdiri megah dan merupakan peninggalan arsitektur Seljuk adalah Masjid Agung dan Rumah Sakit Divrigi. Masjid tersebut didirikan pada masa kekuasaan Emir Ahmad Shah. Masjid ini dibangun pada abad pertengahan sekitar tahun 1229. Pada saat yang sama, istri Ahmad, Melike Turhan Malik, mengepalai sebuah rumah sakit.

Arsitektur masjid tersebut menunjukkan ciri khas dinasti Seljuk, terutama pada pintu masuknya. Ciri khas arsitektur Seljuk terdapat pada pintu masuknya yang menjorok ke depan dibandingkan dinding bangunan. Gerbang depan ini diukir dan dihias dengan bermacam-macam ornamen, flora, dan kaligrafi. Bagian atasnya yang terdapat lengkungan juga merupakan salah satu ciri khas. (Republika.co.id)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.