Divrigi Warisan Dunia
Divrigi Warisan Dunia -- Jauh di tenggara Provinsi Sivas di Anatolia Timur, terdapat Pegunungan Divrigi yang merupakan tempat persembunyian sekte Kristen Paulican. Mereka berada di bawah kekuasaan Basil I, lalu John Tzimisces yang melarikan diri ke Thrace.
Pada 1071, Divrigi jatuh ke tangan Turki. Pada 1118, kota itu diberikan kepada dinasti Mengujubey dan Mengujukid. Pemerintahan ini berjalan tanpa gangguan sampai pendudukan Mongol pada 1277.
Bangunan ini berada di bagian barat laut Kastil Divrigi. Masjid didirikan pada 1229 oleh Ahmad Shah. Ia menganugerahkan ini untuk istrinya yang merupakan seorang kepala rumah sakit.
Bagi sebagian orang, gabungan antara masjid dan rumah sakit merupakan sebuah kombinasi yang aneh. Namun, bila mengunjungi Masjid Agung dan Rumah Sakit Divrigi di Anatolia, Turki, pengunjung akan terpesona dengan bangunannya. Hal ini akan membuktikan bahwa gabungan tempat spiritual dan penyembuhan fisik merupakan kombinasi yang masuk akal.
Dua bagian masjid dan rumah sakit ini masing-masing memiliki daya tarik tersendiri. Ruangan masjid memiliki dua kubah di atasnya. Satu kubah berbentuk kerucut. Terdapat dua akses untuk masuk ke dalamnya, yaitu pintu utara yang merupakan pintu utama dan pintu barat.
Sedangkan untuk rumah sakit, pengunjung dapat masuk melalui pintu utama di sebelah barat. Arsitektur bangunan gabungan ini berasal dari Antolia. Ciri khas yang paling terlihat adalah dari bentuk pintu masuknya yang selalu menjorok ke luar dan lengkungan yang terdapat di atas gerbang tersebut.
Bangunan masjid lebih luas daripada rumah sakit. Masjid dibagi menjadi lajur-lajur yang mengarah ke kiblat. Sedangkan, di rumah sakitnya berjejer tempat tidur untuk pasien. Selain rumah sakit, tempat itu juga dipakai untuk madrasah kedokteran dan sebagai rumah sakit jiwa.
Kompleks ini merupakan yang tertua di Anatolia. Bangunan bersejarah ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Bangunan persegi panjang ini menempati lereng sebelah barat laut Kastil Divrigi. (Republika)
Tidak ada komentar: